Bagi banyak guru, kreativitas dapat muncul secara alami dikelas, bagi yang lain tidak. Jika kamu merupakan guru yang secara alami kreatif dalam mendidik, berarti Anda memiliki potensi menjadi guru kreatif. Bagaimana guru yang tidak memiliki potensi tersebut?. Apakah dapat menjadi guru yang kreatif? Sehingga dapat menggunakan imajinasi dalam menciptakan pelajaran dan aktivitas yang menari bagi siswa??.
Tentu Anda dapat menjadi guru tersebut. Jika Anda ingin menjadi pendidik yang kreatif, maka Anda harus mengetahui kebiasaan orang-orang disekitar Anda. Guru kreatif tidak takut mengambil resiko. Mereka berpikiran terbuka dan menggunakan apa yang ada disekitar untuk membantuk mereka menciptakan suasana gagasan inovatif dan strategi pelajaran dikelas. Mereka berusaha untuk mencoba strategi dan metode tersebut serta tidak takut gagal. Bukan hanya sekali ataupun dua kali, namun berkali-kali, sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan dan berujung kreativitas. Berikut adalah beberapa 10 langkah menjadi guru kreatif
Langkah 1: Jadilah Guru yang berpengatahuan luas
Jika Anda memiliki pengetahuan yang banyak tentu akan memudahkan Anda dalam melakukan belajar mengajar. Ada banyak buku, kursus pelatihan baik online ataupun offline diluar sana yang dapat mengembangkan potensi Anda menjadi guru yang kreatif.
Belajar tentang hal-hal lain juga penting. Guru kreatif bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan dalam mengajar. Mereka mendidik siswa agar dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut menjadi pengalaman dan minat siswa. Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan akademis di kelas. Saat mendengarkan rekan mereka berbicara dan berargumen, mereka akan belajar memilih dan membandingkan pendekatan atau cara yang orang lain lakukan untuk menjawab dan menyelesaikan masalah mereka.
Langkah 2: Berkumpul dengan Guru Lainnya
Walaupun mengikuti pelatihan/sertifikasi akan membantuk Anda berkembang menjadi guru yang kreatif, penting juga untuk bersosialisasi/berhubungan dengan sesama kolega guru. Sangat mudah untuk menemukan guru-guru yang mau berbagi kisah-kisah mereka, Anda dapat mengikuti mereka melalui Facebook, Twitter, Whatsup, Blog dll. Ikuti dan baca blog mereka, bergabung dan hadiri karya-karya online mereka..
Inspirasi tidak jatuh kepada Anda seperti hujan, tapi inspirasi dapat berasal dari pembicaraan-pembicaraan kecil dengan sesama kolega. Berbagi pengalaman serta kesulitan dalam mendidik dapat membentuk karakter guru yang Anda inginkan, sehingga mampu memecahkan kesulitan-kesulitan di kelas.
"Tidak masalah jika Anda tidak mampu menciptakan ide kreatif sendiri dalam mengajar siswa dikelas".
Langkah 3: Kumpulan Segala Ide-ide
Setelah Anda follow beberapa guru yang kreatif, anda dapat mengambil ide tersebut tetapi jangan langsung menggunakannya. Kumpulkan dahulu berbagai macam ide yang Anda temukan. Yang terpenting adalah mengatur ide tersebut dengan cara membuatnya mudah dicoba saat kesempatan masa depan tepat muncul. Misalnya jika terdapat masalah A dikelas, Anda dapat menggunakan solusi A agar masalah tersebut terselesaikan, karena Anda sudah memiliki kumpulan ide-ide dan membuat pengaturan tentu hal tersebut dapat dilakukan.
Langkah 4: Bagikan pembelajaran Anda
"Guru tidak selamanya menjadi guru, namun dapat menjadi murid".
Mulailah membuat jurnal atau blog. Tindakan blogging dalam menggambarkan gagasan pengajaran Anda menghasilkan percakapan dengan guru lain, dan percakapan tersebut merangsang lebih banyak gagasan. Gagasan/Ide adalah jembatan besar untuk pengajaran yang kreatif.
Langkah 5: Hancurkan tembok pembatas pemikiran
Banyak orang yakin akan potensi kreatif mereka dan tidak takut dalam menghancurkan pembatas-pembatas yang ada, tetapi banyak dari kita diberbagai waktu merasa tidak nyaman dalam melakukannnya. Pada saat itu, mungkin kita merasa bahwa kekurangan imajinasi, tidak cukup pintar, tidak cukup muda atau berbakat, dan seterusnya yang membatasi pemikiran-pemikiran kreatif kita.
Tidak seorang pun dapat mengklaim bahwa setiap orang memiliki keretampilan dan kemampuan yang sama seperti orang lain, namun semua orang memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Lihatlah hal yang dapat dilakukan dengan bahasa! Dengan menggunakan kosa-kata yang terbatas, masing-masing dari kita menciptakan ucapan yang susah untuk diartikulasikan dan menciptakan pembatas dalam berkomunikasi.
Bekerja dengan harga diri Anda. Berada disekitar kolega pendukung yang miliki minat dan cita rasa yang sama dapat membantu Anda merasa nyaman menjadi diri sendiri.
Langkah 6: Latih kreativitas Anda
Sama seperti atlet mempertahankan kemampuan mereka melalui pelatihan terus-menerus, otak kita juga mendapat manfaat dari olahraga teratur. Apa yang Anda lakukan untuk melatih pikiran Anda? Apakah Anda menikmati teka-teki silang, teka-teki Sudoku atau jigsaw? Aktivitas 'pelatihan otak' dan langkah-langkah serupa telah terbukti meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan kreativitas. Halnya sama juga berlaku dalam pengajaran seorang guru.
Kita sering mengatakan kepada siswa kita bahwa latihan itu penting, tapi lebih penting lagi bagi kita untuk menerapkannya pada diri kita sendiri. Orang-orang terampil di segala bidang, mulai dari penari hingga koki hingga guru, mencapai tingkat tertinggi melalui latihan - mereka tidak sampai di sana dalam semalam. Tapi latihan membutuhkan disiplin dan kesabaran.
Saat mempraktikkan sesuatu, ada baiknya Anda mengarahkan pikiran ke proses daripada tujuan. Dengan kata lain, puas dengan apa yang Anda lakukan di saat sekarang daripada terlalu khawatir tentang apa yang belum Anda capai.
Saat mempraktikkan sesuatu, ada baiknya Anda mengarahkan pikiran ke proses daripada tujuan. Dengan kata lain, puas dengan apa yang Anda lakukan di saat sekarang daripada terlalu khawatir tentang apa yang belum Anda capai.
Langkah 7: Renungkan dan lakukan pengajaran Anda
Bepegang teguh pada gagasan dan teknik merupakan hal yang baik namun berbeda dengan dunia keguruan. Tindakan tersebut akan berdampak meningkatnya kebosanan siswa didalam pembelajaran dikelas. Guru juga harus berani mengambil langkah yang berbeda dan mencoba hal-hal baru untuk meningkatkan kreativitas pembelajaran terhadap peserta didiknya.
Peserta didik merespons secara positif terhadap guru yang tidak mengikuti langkah lama yang sama dengan cara yang sama dari hari ke hari. Sama seperti peserta didik seperti halnya guru yang memiliki sifat sabar, toleran dan mampu menjelaskan dengan baik, peserta didik juga menghargai guru yang pelajarannya memiliki kejutan dan elemen yang menyenangkan.
Cobalah ide baru atau adaptasi langkah yang lama, tapi ingatlah untuk berhenti, jika merasa membosankan. Pikirkan dan evaluasi pengalaman saat selesai. Belajarlah dari kesuksesan dan kesalahan Anda, dan cobalah untuk menjadikan ini bagian rutin dari pengajaran Anda.
Langkah 8: Kreativitas seperti bernafas
Menjadi kreatif bisa membantu Anda memecahkan masalah. Hal ini berguna bagi guru karena pemecahan masalah adalah apa yang dilakukan guru setiap saat pada hari kerja mereka, mulai dari menentukan bahan ajar, prosedur dan nilai, untuk menyesuaikan aktivitas yang tidak didengar peserta didik, dan membantu orang-orang yang tidak berjalan seperti mereka. harus.
Untuk terus mengembangkan keterampilan ini, Anda perlu menjadikan kreativitas sebagai bagian dari rutinitas harian Anda sama seperti halnya bernafas dan bukan aktivitas sesekali. Lihatlah semua yang Anda lakukan dengan mata kritis dan pertimbangkan bagaimana pelajaran Anda bisa menjadi lebih memotivasi, produktif dan menarik bagi peserta didik Anda.
Yang terpenting, berikan diri Anda waktu dan jangan menilai diri Anda dengan kasar. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif seseorang, sama seperti mengembangkan kemampuan atau keterampilan kognitif lainnya, bukanlah pengembangan yang lurus dan mulus namun membutuhkan kesabaran, dedikasi, dan semangat untuk mencapai yang terbaik.
Langkah 9: Komunikasi yang baik dengan siswa
Guru harus memiliki banyak perbendaharaan kata agar memiliki modal yang cukup dalam berkomunikasi baik dengan siswa, sehingga pembelajaran dikelas dapat dengan jalin dengan baik dan lebih luwes.
Komunikasi dapat membantuk hubungan serta membentuk keterikatan yang baik dengan siswa. Sehingga mereka tidak merasa canggung atau grogi dalam berbagi menyampaikan pendapatnya. Pendapat murid sangat diperlukan oleh guru sebagai bahan evaluasi. Jalinan komunikasi yang baik akan membentuk suasana kelas yang lebih kreatif dan lebih hidup karena para murid tidak malu segan untuk berbagi.
Langkah 10: Amati dan peka terhadap potensi siswa
Seperti yang sudah sedikit diulas diatas, guru tak hanya bertugas untuk mengajar. Tapi, guru juga memiliki peran serta dalam mendidik budi pekerti anak. Ternyata, bukan cuma dua hal itu. Guru juga dituntut untuk mampu melihat potensi dan talenta yang dimiliki oleh para murid. Untuk itu, guru harus memiliki kepekaan untuk bisa menemukan dan mengembangkan bakat yang dimiliki oleh para peserta didik.
Karena guru mengemban amanah dari para orang tua murid, maka secara tidak langsung mereka juga dituntut untuk mengetahui kondisi psikologis peserta didiknya. Seorang guru harus peka melihat keadaan muridnya. Baik murid dalam keadaan bahagia maupun keadaan sedih. Guru harus memiliki kepekaan agar tahu keadaan muridnya, sehingga ia pun bisa mengatur pola dan ritme sistem pengajaran.
Advertisement