Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron valensinya cenderung tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya, yang memiliki keelektronegatifan lebih besar.
Salah satu karakteristik atau ciri dari unsur-unsur logam transisi yaitu memiliki berbagai tingkat/bilangan oksidasi. Tingkat/bilangan oksidasi unsur-unsur transisi paling umum adalah +2, yaitu dihasilkan dari logam transisi dengan melepas 2 elektron valensi pada subkulit 4s, sehingga membentuk ion seperti Zn2+, Cu2+, Fe2+. Namun, seperti diketahui tingkat energi subkulit 3d hampir sama dengan tingkat energi subkulit 4s. Jadi, relatif mudah bagi elektron-elektron di subkulit 3d dari atom logam transisi untuk tertarik ke atom lain yang memiliki keelektronegatifan lebih besar, membentuk ikatan ionik (untuk tingkat/bilangan oksidasi +3 ke bawah) dan ikatan kovalen (untuk tingkat/bilangan oksidasi +4 ke atas)
Berikut tabel tingkat/bilangan oksidasi unsur-unsur logam transisi periode keempat
Pada tabel di atas terlihat bahwa dari Sc sampai Mn, tingkat oksidasi tertinggi sama dengan total elektron pada subkulit 4s dan 3d. Namun dari Fe sampai Zn, meski terdapat lebih banyak elektron pada subkulit 3d, elektron-elektron ini terikat semakin kuat ke inti. Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah besar dari kiri ke kanan. Oleh karena itu, tingkat oksidasi tertingginya tidak lagi sama dengan total elektron di subkulit 4s dan 3d.
Beberapa catatan penting tentang tingkat oksidasi unsur-unsur transisi periode keempat sebagai berikut:
Salah satu karakteristik atau ciri dari unsur-unsur logam transisi yaitu memiliki berbagai tingkat/bilangan oksidasi. Tingkat/bilangan oksidasi unsur-unsur transisi paling umum adalah +2, yaitu dihasilkan dari logam transisi dengan melepas 2 elektron valensi pada subkulit 4s, sehingga membentuk ion seperti Zn2+, Cu2+, Fe2+. Namun, seperti diketahui tingkat energi subkulit 3d hampir sama dengan tingkat energi subkulit 4s. Jadi, relatif mudah bagi elektron-elektron di subkulit 3d dari atom logam transisi untuk tertarik ke atom lain yang memiliki keelektronegatifan lebih besar, membentuk ikatan ionik (untuk tingkat/bilangan oksidasi +3 ke bawah) dan ikatan kovalen (untuk tingkat/bilangan oksidasi +4 ke atas)
Berikut tabel tingkat/bilangan oksidasi unsur-unsur logam transisi periode keempat
Unsur | Total electron 4s & 3d | Tingkat oksidasi | Contoh senyawa |
Sc | 3 | +3 | ScCl3 |
Ti | 4 | +2, +3, +4 | TiO, Ti2O3, TiCl4 |
V | 5 | +1, +2, +3, +4, +5 | VO, V2O3, V2O5 |
Cr | 6 | +1, +2, +3, +4, +5, +6 | Cr2O3, CrF6 |
Mn | 7 | +1, +2, +3, +4, +5, +6, +7 | MnO, MnCl2, MnO2, Mn2O7 |
Fe | 8 | +1, +2, +3, +4, +5, +6 | FeCl2, Fe2O3 |
Co | 9 | +1, +2, +3, +4, +5 | CoO, CoCl3 |
Ni | 10 | +1, +2, +3, +4 | NiCl2, NiO2 |
Cu | 11 | +1, +2, +3 | CuCl, CuO |
Zn | 12 | +2 | ZnCl2 |
(ik. Ion) (Ik, kovalen) |
Pada tabel di atas terlihat bahwa dari Sc sampai Mn, tingkat oksidasi tertinggi sama dengan total elektron pada subkulit 4s dan 3d. Namun dari Fe sampai Zn, meski terdapat lebih banyak elektron pada subkulit 3d, elektron-elektron ini terikat semakin kuat ke inti. Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah besar dari kiri ke kanan. Oleh karena itu, tingkat oksidasi tertingginya tidak lagi sama dengan total elektron di subkulit 4s dan 3d.
Beberapa catatan penting tentang tingkat oksidasi unsur-unsur transisi periode keempat sebagai berikut:
- Tingkat oksidasi yang umum dari Sc sampai Cr adalah +3 dan dari Mn sampai Zn adalah +2
- Logam transisi memiliki tingkat oksidasi tertinggi jika berikatan dengan unsur-unsur yang sangat elektronegatif seperti O dan F
- Pada tingkat oksidasi yang tinggi (+4 ke atas), unsur-unsur transisi tidak lagi membentuk ion sederhana M-. Sebaliknya, unsur-unsur transisi ini akan membentuk senyawa kovalen (TiO2, Mn2O7) atau ion poliatom (CrO42-, MnO4-)
Advertisement