10 Cara Mengatasi Ketidakdisiplinan Siswa di Dalam KeLas
Hal ini selalu terjadi beberapa waktu di dalam kelas. Pada saat awal semester dimulai, para siswa biasanya bersikap seperti malaikat di surga; baik, sopan, ramah, murah senyum dll. Setelah beberapa waktu berlalu, siswa malaikat itu berubah menjadi iblis yang tidak memiliki kedisiplinan di dalam kelas.
Ketidakdisiplanan dalam mengerjakan tugas sekolah, ketidakdisiplinan dalam kehadiran di dalam kelas, tidak disiplin dalam berpakaian, tidak disiplin melakukan piket membersihkan kelas, dll.
Sebagai seorang guru, harus dapat mengatasi hal-hal tindakan siswa tersebut. Berikut adalah 10 cara mengatasi ketidakdisiplinan siswa di dalam kelas.
1. Membuat Aturan di Dalam Kelas
Aturan di kelas merupakan landasan dasar apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan seorang siswa di dalam kelas. Aturan yang berlaku di kelas bahkan lebih baik lagi bila semua siswa terlibat dan setuju dalam proses pembuatannya.
Sebelum dimulainya pembelajaran di awal semester, sebaikknya guru dan siswa berdiskusi dahulu untuk membuat suatu aturan yang dapat menjaga tingkah laku dan kedisiplinan siswa di kelas. Guru Kreatif hanya mengarahkan para siswa dalam mendiskusikan aturan-aturan yang dapat berlaku dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk proses belajar mengajar di masa yang akan datang.
Aturan dibuat bukan hanya untuk dilanggar. Tetapi harus diterima dan diterapkan secara tegas, bila perlu berikan sanksi jika salah satu siswa melakukan tindakan pelanggaran, contohnya seperti melakukan tindakan tidak disiplin yang menyebabkan image Anda sebagai seorang guru dapat jatuh di mata siswa.
2. Menetapkan Target Tujuan Awal
Target ataupun tujuan dapat membantu siswa dalam memberikan wawasan yang cukup mengenai Apa yang harus dikerjakan, dan Apa yang harus dicapai dalam menentukan kelulusan di kelas. Cara ini tentu berguna bagi para siswa yang biasanya memiliki sifat tidak disiplin. Sebab dapat membantu mereka mengambil keputusan tepat untuk bertindak dan bertingkah laku menjadi lebih disiplin. Cara ini dapat menguatkan motivasi siswa agar mampu melihat tujuan awal sehingga mereka mampu membuat tujuan akhir yang ingin di capai kemudian hari.
3. Pilih Waktu Yang Tepat Dalam Mendisiplinkan Siswa
Jika kita langsung memarahi bahkan meneriaki siswa jika melakukan tindakan tidak disiplin, cara tersebut biasanya sangat tidak efektif. Sebab mereka akan selalu berpura-pura dan berjanji kepada Anda bahwa mereka menyesali perbuatan dan tidak akan mengulanginya lagi. Namun beberapa hari kemudian Siswa tersebut bahkan melakukan tindakan ketidakdisiplinan yang sama, dan terus melakukan pengulangan.
Cobalah untuk memilih waktu yang sangat tepat untuk dapat memberikan arahan dan nasehat karena tindakan siswa lakukan.
4. Empati terhadap siswa
Mencoba memahami apa yang ada didalam pikiran siswa baik emosional dan intelektual serta mampu memberikan kepedulian yang tepat dalam mengatasi masalah yang siswa hadapai.Cara ini merupakan tantangan terberat seorang guru.
Tentu seorang siswa yang tidak disiplin pasti memiliki penyebab masing-masing, setiap penyebab itu pastinya mempunyai solusi yang berbeda dalam mengatasinya. Seorang guru yang bijaksana mampu memahai apa yang mereka pikirkan serta rasakan. Mengapa siswa A selalu tidak disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah? Mengapa siswa B tidak disiplin melakukan piket kebersihan? dll. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dapat dijawab oleh seorang guru bijaksana
5. Berbicara 4 Mata
Biasanya siswa lebih akan terbuka jika berada di tempat yang private. Mereka lebih leluasa berbicara dengan Anda. Dalam memberikan nasehat terhadap ketidakdisiplinan mereka lebih tepat dan bagus, jika pembicaraan tersebut dilakukan face to face dan hanya terdiri antara guru dan siswa tersebut. Agar mereka merasa berada di posisi aman dan nyaman. Sehingga dapat menyentuh menggerakkan hati mereka agar menjadi siswa yang lebih baik ke depannnya.
6. Beri Tahu Orang tua
Mendapatkan dukungan Orang tua siswa merupakan hal bermanfaat bagi seorang guru dalam mengajarkan kedisiplinan siswa di kelas. Sebab siswa lebih banyak menghabiskan waktu di luar sekolah, sedangkan untuk di sekolah biasanya hanya di habiskan kurang lebih 8-10 jam tatap muka saja.
Kosultasilah dengan Orang tua siswa, mengenai ketidakdisiplinan mereka lakukan biasanya didalam kelas. Sehingga Orang tua siswa lebih memperhatikan dan mengajarkan mereka mengenai nilai-nilai moral di lingkuan rumah mereka.
7. Mengundang Orang tua Pendamping
Cara ini dilakukan tergantung dari berapa usia dari siswa yang Anda ajarkan dikelas. Anda dapat mengundang salah satu Orang tua siswa menjadi sukarelawan ataupun narasumber di dalam pembelajaran di kelas. Orang tua mungkin juga dapat berinteraksi langsung dengan siswa yang ada dikelas. Tentunya seorang anak pasti akan berperilaku baik dan disiplin jika Orang tua mereka ada didekat mereka. Jadikanlah orang tua menjadi narasumber dikelas, akhirnya orang tua dan siswa dapat saling berbagi pengalaman, sehingga membuat siswa lebih termotivasi dengan sendirinya dalam belajar, dan menyebabkan berkurangnya tindakan tidak disiplin mereka lakukan.
8. Undang guru lain
Ya. Siswa tentu memiliki guru favorit mereka masing-masing. Mintalah bantuan dari sesama rekan kerja lain dalam mengatasi ketidakdisiplinan siswa tersebut. Contohnya: Jika anda tahu, bahwa siswa A yang biasanya tidak disiplin lebih menyukai (favorit) dengan guru Z. Coba minta bantuan guru Z dalam memberikan nasehat kepada siswa A tersebut.
9. Jangan Lakukan Kekerasan
Jika Anda tidak mau berakhir di balik dinginnya jeruji besi, jangan pernah lakukan tindakan ini. Karena pasti anda akan menyesal seumur hidup. Yeah... Seorang guru yang memcoba berusaha mendidikan siswa yang tidak disiplin, terkadang mau lepas kontrol dan melakukan kekerasan. Padahal niat guru tersebut awalnya baik, namun malah berakhir teragis.
Anda bisa memberikan sanksi ataupun hukuman kepada siswa. Apau sanksi dan hukuman tersebut berasal dari cara 1, dan sesuai dengan landasan aturan sekolah dan hukum yang berlaku.
10. Berikan Respon yang Tepat
Penting bagi guru untuk memberikan respon ataupun reaksi. Ada perbedaan besar antara keduanya. Orang yang bereaksi bertindak impulsif bersifat emosi. Orang yang merespon, di sisi lain, mengambil lebih banyak waktu berpikir sebelum bertindak dan memisahkan emosi dari keputusan-keputusan yang Anda buat. Ini merupakan cara terbaik dalam mengajarkan kedisiplinan kepada siswa di kelas, tetapi hal penting untuk diingat ketika kelas Anda sters berkepanjangan. Jangan biarkan emosi Anda bereaksi terhadap tindakan siswa, tetapi sebaliknya tetap tenang dan membuat respon logis dan disengaja.
Hmmm. Namun pada akhirnya tidak ada kelas sempurna yang anda temukan. Sebab siswa-i juga manusia biasa, yang tidak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan. Terkadang Anda di kelas mengalami hari yang baik dan tentu ada hari yang buruk.
Lakukan yang terbaik, dan tetap tenang dalam mengambil setiap keputusan. Sehingga Anda dapat melepaskan potensi-potensi yang tersembunyi dari siswa, dan mampu mengatasi sikap-sikap negatif seperti ketidakdisiplinan.
PS :
· Jika Anda merasa tertarik dengan beberapa coretan saya ini, silakan share artikel ini di tombol dibawah.
·Jika Anda tidak tertarik dan merasa bosan, Anda bisa memberikan coment untuk membantu saya dalam menulis kedepannya, dan tentu TETAP klik tombol sharenya. Ahahahaha...
Advertisement
1 komentar:
10 Cara Mengatasi Ketidakdisiplinan Siswa Di Dalam Kelas - - Juragan Fansubs >>>>> Download Now
>>>>> Download Full
10 Cara Mengatasi Ketidakdisiplinan Siswa Di Dalam Kelas - - Juragan Fansubs >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
10 Cara Mengatasi Ketidakdisiplinan Siswa Di Dalam Kelas - - Juragan Fansubs >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK GD