Benarkah Kimia itu Sulit???
hehe...
assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh...
salam kenal, saya adalah penulis baru di blog ini... :D
kebetulan sekali ini adalah tulisan perdana saya di sini...
oke gak usah berpanjang-panjang lagi, langsung aja kita ke pembahasan kali ini...
dari judulnya aja dari kejauhan udah ketahuan bahwa tulisan ini saya tujukan pada dua sasaran, atau bahasa keren kimianya “dualisme tujuan”. hal ini bisa ditujukan kepada murid-murid yang sudah belajar kimia dan mempunyai pola pikir yang negatif tentang kimia sehingga mereka merasa kimia itu sulit, atau juga bisa untuk para guru yang mungkin di luar sana sedang kesulitan dalam mengajarkan kimia. Wah keren banget nih...(padahal...).
lantas caranya gimana?
Jawabannya gampang, sebuah teknik yang gak perlu pake modal yang mahal. Hanya kemauan dan tekad yang kuat untuk berubah, untuk para adik-adikku yang belajar kimia, dan juga para guru sahabatku...
Pada dasarnya apa yang saya lakukan adalah mengubah pola pikir anda tentang kimia itu sendiri, mengapa? Karena percaya atau tidak, anda sadar atau tidak, setiap tingkah laku yang anda lakukan itu bergantung pada pola pikir dan pemahaman anda terhadap sesuatu. Mau bukti???
Di kehidupan sehari-hari hal ini sangat mudah kita temukan, manusia normal takkan pernah dengan sengaja membakar tangannya sendiri dengan api (misalnya taruh tangan sendiri di kompor gas), mengapa? Karena kita faham betul bahwa api itu panas dan kalor yang dihasilkan dari api itu sendiri cukup untuk membuat kita menderita luka bakar yang cukup serius pada kondisi tertentu.
Hal ini juga sama kejadiannya jika ada dua orang laki-laki, yang satu tidak bisa berenang dan yang lain bisa. Tentu reaksi/respon kedua orang ini akan berbeda ketika bertemu dengan kolam/sungai. Yang “merasa” pandai berenang akan dengan enjoy terjun ke air tersebut, lain halnya dengan orang yang “merasa” tidak bisa berenang, dia akan cenderung untuk menghindari air tersebut. Yap, it’s all about “merasa”. Yakni bagaimana cara pandang/respon kita terhadap sesuatu. Hal inilah yang terkadang membuat siswa ketika mempelajari kimia ia bisa sangat tertarik sekali, biasa-biasa saja, atau bahkan menjadi sebuah hal yang menakutkan. Kalo memang respon siswa sudah positif ya memang tidak masalah, namun masalah muncul ketika siswa menganggap pelajaran kimia adalah hal yang sulit atau bahkan menakutkan. Dengan sebab si siswa “merasa” tidak bisa, dan akan diperparah dengan guru yang mengajar tidak berinovasi agar membuat siswa merasa “bisa” maka hal ini sangat berpengaruh pada pembelajaran kimia di sekolah.
Nah kalo sudah begini, ternyata sekarang kita faham ternyata pola pikir sangat mempengaruhi pemahaman kita, “Senangi apa yang kamu pelajari” jangan “pelajari apa yang kamu senangi” karena banyak sekali hal yang tidak kita senangi di dunia ini padahal ia kita sangat memerlukan hal tersebut.
Dulu saat saya menjadi siswa, saya juga hampir berfikiran seperti itu, namun guru saya mampu memberikan sebuah kesan yang membuat saya menyukai kimia. Mengapa? Karena beliau langsung menghubungkan pelajaran kimia dengan kehidupan kita sehari-hari, apa-apa saya reaksi kimia di dalam rumah kita yang tanpa kita sadari sedang berlangsung, dampak positif dan negatif dari suatu bahan kimia, de el el yang membuat saya berfikir bahwa kimia adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang zat/materi yang sangat diperlukan di dalam kehidupan ini.
Alhasil saya malah sangat tertarik dengan ilmu kimia, jadi jangan takut lagi sama yang namanya kimia ya, kita sebagai siswa atau sebagai guru harus sama-sama mencari metode terbaik bagaimana caranya agar belajar kimia menjadi suatu hal yang mengasyikkan bukan hal yang menakutkan.
Hare gene gak belajar kimia>??? Haloo...
Kudet abis deh...
Apalagi sekarang pada lagi marak bahan-bahan tambahan makanan sintetis pada makanan yang berbahaya untuk kesehatan. Jadi semua orang pada kudu tahu tuh ilmu kimianya, minimal dari smp sekarang kan sudah belajar ya toh? :D
Semangat!!!
Semoga tulisan ini bermanfaat...
Siswa Bisa Guru Bahagia :D
Advertisement